Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Mengenai Saya

Foto saya
K addick K for Kimbum K for Korea K for Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Corporate Social Responsibility

1.     Pengertian CSR
Menurut The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD), CSR adalah keterpanggilan dunia bisnis untuk bertindak etis dan berkontribusi dalam dunia pembangunan ekonomi berkelanjutan, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup para karyawan beserta keluarganya, sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas setempat dan masyarakat luas. Sejalan dengan WBCSD, World Bank mendefinisikan CSR yaitu ” the commitment of business to contribute to sustainable economic development working with employees and their representatives the local community and society at large to improve quality of life, in ways that are both good for businessand good for development.”
Menurut Uni Eropa dalam Anggraini (2007) “CSR is concept whereby companies integrate social and enviromental concerns in their business operations and in their interaction with their stakeholders on a voluntary basic.
Di Indonesia CSR disepadankan dengan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TSL). Sebagaimana tercantum didalam UU Perseroan Terbatas no 40 tahun 2007. Dalam UU tersebut TSL sebagai komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya.
Dari penjelasan mengenai pengertian diatas, CSR merupakan tanggung jawab perusahaan yang tidak memiliki nilai ekonomis secara langsung tetapi memiliki pengaruh yang besar bagi going concern dan eksistensi perusahaan. Umpan balik yang didapat dari kegiatan CSR ini tidak langsung dapat dinikmati begitu kegiatan ini dilaksanakan. Tetapi memiliki efek jangka panjang yang sangat penting bagi keberadaan perusahaan, seperti misalnya dukungan dari masyarakat tempat kegiatan usaha atau loyalitas pelanggan terhadap produk yang ditawarkan.

2.     Komponen Utama CSR
     Menurut Wibisono (2007:134), CSR terdiri dari beberapa komponen utama yaitu perlindungan lingkungan, perlindungan dan jaminan karyawan, interaksi dan keterlibatan perusahaan dengan masyarakat, kepemimpinan dan pemegang saham, penanganan produk dan pelanggan , pemasok (supplier), serta komunikasi dan laporan.

a.     Perlindungan lingkungan
Perlindungan lingkungan dilakukan perusahaan sebagai wujud kontrol sosial yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan. Lingkungan tempat usaha harus dijaga keadaannya jangan sampai terjadi kerusakan. Sehingga, eksistensi perusahaan juga dapat terjamin. Contohnya: pengelolaan limbah yang dihasilkan 
sebagai residu dari proses produksi harus terlebih dahulu di netralisir sebelum akhirnya dibuang.

b.     Perlindungan dan jaminan karyawan
Tanpa karyawan perusahaan sudah dapat dipastikan tidak mampu menjalankan kegiatannya. Kesejahteraan karyawan merupakan hal mutlak yang menjadi tolak ukur bagi perusahaan dalam menghargai karyawannya. Pada saat karyawan merasa bahwa dirinya bersinergi dengan perusahaan hal ini akan berdampak positif bagi perusahaan. Perusahaan memberikan imbalan yang sesuai maka karyawan akan memberikan kontribusi yang positif, dan bekerja keras demi perusahaan yang telah berjasa baginya. Contohnya: pelatihan.
-         Interaksi dan keterlibatan perusahaan dengan masyarakat
Peran masyarakat dalam menentukan kebijakan perusahaan penting. Sehingga perusahaan dengan masyarakat sekitarnya harus menjaga harmonisasi agar bersinergi. Pada saat masyarakat lokal memboikot keberadaan perusahaan ini merupakan masalah yang serius bagi keberlanjutan usaha. Contoh kegiatan yang dapat mengakomodasi faktor ini adalah memperkerjakan native atau penduduk lokal.
-         Kepemimpinan dan pemegang saham
Pemegang saham merupakan pihak yang paling memiliki kepentingan terhadap pencapaian keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hal ini disebabkan mereka telah berinvestasi dan mengharapkan hasil investasi yang paling maksimal dari saham yang mereka miliki. Contohnya: semua informasi tentang program
yang dilakukan perusahaan dapat melibatkan pemegang saham dalam hal-hal yang bersifat non finansial.
-         Penanganan pelanggan dan produk
Pelanggan adalah raja merupakan pepatah yang benar adanya. Pada saat pelanggan merasa puas dengan produk yang dihasilkan maka mereka akan repeat orde. Hal ini yang membuat bisnis dapat terus berrgulir dan keuntungan dapat dinikmati. Pada saat hal-hal yang mendetail mengenai pelanggan diabaikan mereka akan melakukan brandswitching. Hal ini yang akan membuat perusahaan mengalami kerugian. Contoh :menanggapi keluhan pelanggan dengan menyediakan customer service yang mudah diakses.
-         Pemasok (supplier)
Pemasok merupakan pihak yang menguasai jaringan distribusi. Hubungan yang baik dengan pemasok menguntungkan perusahaan. Karena pemasok telah mengetahui keinginan perusahaan dan memenuhinya. Contohnya: komunikasi dengan pemasok.
-         Komunikasi dan laporan
Keterbukaan terhadap komunikasi dan pelaporan yang tercermin melalui sistem informasi akan membantu dalam pengambilan keputusan. Diperlukan keterbukaan informasi material dan relevan bagi stakeholder. Contohnya: mencantumkan pengungkapan kontribusi sosial ke dalam laporan tahunan.  
Sedangkan menurut Bank Dunia dalam Anggraini tanggung jawab sosial perusahaan terdiri dari beberapa komponen utama, yakni dari beberapa komponen utama, yakni perlindungan lingkungan, jaminan kerja, hak asasi manusia, interaksi dan keterlibatan perusahaan dengan masyarakat, standar usaha, pasar pengembangan ekonomi dan badan usaha, perlindungan kesehatan, kepemimpinan dan pendidikan serta bantuan bencana kemanusiaan.

3.      Kategori CSR

Menurut Susanto (2003) apabila melihat praktek pelaksanaan CSR, maka sekurang-kurangnya dapat dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu:
a.     Social Obligation
CSR dianggap sebagai salah satu bentuk kewajiban sehinggapelaksanaannya hanya mengikuti persyaratan minimal yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah. Disini ada keterpaksaan bagi korporasi dalam menjalankan program CSR.
b.      Social Reaction
Pada tahap ini korporasi sudah menjalankan CSR dengan lebih maju karena sudah mulai tumbuh kesadaran akan arti pentingnya CSR. Namun karena berbagai alasan pelaksanaan CSR masih jauh dari yang diharapkan meskipun sudah diatas sekedar memenuhi persyaratan minimal.Dalam konteks ini, perusahaan masih membutuhkan dorongan-dorongan eksternal agar pelaksanaan CSR lebih maju.

c.      Social Response
Didalam tahap ini korporasi dan masyarakat mampu secara bersama-sama mencari peluang-peluang untuk memberikan kontribusi demi kepentingan masyarakat.Dalam konteks ini, kegiatan CSR mengalami perubahan paradigm.Kalau pada masa sebelumnya lebih pada pendekatan adhoc, charity, serta externally driven maka sekarang lebih internally driven dengan menekankan pentingnya partnership.

4.     Manfaat CSR

Menurut Anggraini (2003) manfaat CSR dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a.     Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan.
Perbuatan destruktif pasti akan menurunkan reputasi perusahaan. Begitupun sebaliknya, kontribusi positif pasti juga akan mendongkrak reputasi dan image positif perusahaan. Inilah yang menjadi modal non finansial utama bagi perusahaan sementara bagi stakeholder nya menjadi nilai tambah bagi perusahaan untuk dapat tumbuh secara berkelanjutan.
b.     Layak mendapatkan Social License to Operate
Masyarakat sekitar perusahaan merupakan komunitas utama perusahaan. Ketika mereka mendapatkan benefit dari keberadaan perusahaan maka pasti dengan sendirinya mereka ikut merasa memiliki perusahaan sehingga imbalan diberikan ke perusahaan paling tidak adalah keleluasaan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya di wilayah tersebut. Jadi diharapkan CSR sebagai asuransi sosial yang akan menghasilkan harmonisasi dan persepsi positif dari masyarakat terhadap eksistensi perusahaan.
c.      Mereduksi resiko bisnis perusahaan
Mengelola resiko di tengah kompleksnya permasalahan perusahaan merupakan hal yang esensial untuk suksesnya usaha. perusahaan harus menyadari bahwa kegagalan untuk memenuhi ekspektasi stakeholders pasti akan menjadi bom waktu yang dapat memicu resiko yang tidak diharapkan misalnya disharmoni dengan stakeholder hingga pembatalan atau penghentian operasi, yang ujungnya akan merusak dan menurunkan reputasi bahkan kinerja perusahaan.
d.     Melebarkan akses sumber daya.
Pengelolaan yang baik CSR merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan yang dapat membantu memuluskan jalan menuju sumber daya yang diperlukan perusahaan.
e.      Membentangkan akses menuju pasar
Investasi yang ditanamkan untuk program CSR ini dapat menjadi jalan bagi perusahaan menuju peluang besar yang terbuka lebar. Termasuk di dalamnya akan memupuk realitas konsumen dan menembus pangsa pasar baru.
f.       Mengurangi biaya
Banyak keuntungan yang didapat dari melaksanakan program CSR diantaranya pengurangan limbah industri melalui proses daur ulang kedalam proses produksi.
g.      Memperbaiki hubungan dengan stakeholders
Pelaksanaan CSR akan menambah frekuensi komunikasi dengan stakeholders. Hubungan ini dapat membentuk kepercayaan terhadap perusahaan.
h.     Memperbaiki hubungan dengan regulator
Perusahaan yang melakukan program CSR pada dasarnya membantu meringankan beban pemerintah sebagai regulator. Sebab pemerintahlah yang menjadi penanggung jawab utama untuk mensejahterakan masyarakat dan melestarikan lingkungan. Tanpa bantuan dari perusahaan, umumnya terlalu berat bagi pemerintah untuk menanggung beban tersebut.
i.       Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan
Kesejahteraan yang diberikan para pelaku CSR umumnya sudah jauh melebihi standar normatif kewajiban yang dibebankan kepada perusahaan. oleh karenanya wajar bila karyawan terpacu untuk meningkatkan kinerjanya.Disamping itu reputasi perusahaan yang baik dimata stakeholders juga merupakan vitamin tersendiri bagi karyawan untuk meningkatkan motivasi dalam berkarya.
j.       Peluang mendapatkan penghargaan
Banyak reward ditawarkan bagi penggiat CSR. Sehingga kesempatan untuk mendapatkan penghargaan mempunyai peluang yang cukup tinggi.

5.  Faktor yang mempengaruhi CSR
a.     Komitmen pimpinan perusahaan
b.     Ukuran dan kematangan perusahaan
Perusahaan besar akan lebih berperan terhadap kontribusi.
c.      Regulasi & sistem perpajakan yang diatur pemerintah.
Kalau semakin besar CSR yang diakui sebagai pengurang penghasilan akan memiliki hubungan positif terhadap keberhasilan CSR, menurut Sofyan dan Jalil Agen pemerintah yang tidak selamanya menjalankan kesejahteraan masyarakat secara memuaskan melalui pajak sehingga untuk mengatasinya pemerintah bisa melakukan intervensi dalam bentuk regulasi, subsidi, pajak pigovian atau metode sejenisnya.

6.      Tahap-tahap Pelaksanaan CSR

Menurut Susanto (2003) langkah pertama yang harus dilakukan adalah community net analysis.Di sini dilakukan analisa secara komprehensif perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat, seperti kategori kelompok eksekutif, legislatif, pedagang, petani dan sebagainya. Berdasarkan stratifikasi yang dilakukan itu selanjutnya kita berusaha menemukan kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda kita tidak menyamaratakan begitu saja.Bahkan, kebutuhan dan keinginan tokoh masyarakat, atau Pembina masyarakat dengan masyarakat yang dibinanya juga berbeda. Pemahaman terhadap perbedaan ini sangat penting sebab akan mendasari langkah berikutnya terutama dalam pengembangan dan upaya melibatkan mereka dalam proyek pengembangan masyarakat.
Langkah selanjutnya adalah sosialisasi. Di dalam tahap ini target yang harus dicapai adalah adanya rasa ownership antara masyarakat dan korporasi. Sebab itu, tahap ini bisa pula disebut ownership transfer.Disini kita mulai melakukan program-program pengembangan masyarakat di mana rasa memiliki sudah terpupuk.Dengan bekal ini maka program pengembangan menjadi
berdayaguna.Apalagi apabila pemanfaatan atau utilitas proyek juga melibatkan sasaran masyarakat. Ini semua akan meningkatkan perasaan kepemilikan.
Langkah selanjutnya tinggal melakukan kastemisasi (customization) sesuai dengan sensitifitas dan kebutuhan masing-masing daerah.Kalau langakah-langkah di atas sudah berhasil, perusahaan tinggal melakukan sosialisasi ulang agar lebih meningkatkan rasa kebanggaan mereka; kebanggan terhadap perusahaan , program, kelompok mereka serta dalam proyek pengembangan. Setelah itu dapat dilakukan reevaluasi atau melakukan audit proyek pengembangan. Hal itu harus dilakukan guna perbaikan proyek selanjutnya juga membantu perusahaan dalam menyusun strategic planning berkaitan dengan masalah lingkungan hidup, pemanfaatan sumber daya alam, masyarakat sekitar sehingga peningkatan servis yang hendak dilakukan.

Contoh perusahaan yg telah menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk menyelenggarakan program tanggung jawab sosial (CSR) bernama ‘BII Berbagi’. Vice President Corporate CommunicationsBII, Esti Nugraheni menjelaskan, visi dari program ini membantu masyarakat membangun masa depan yang lebih cerah.
BII Berbagi fokus pada tiga bidang utama, yakni pendidikan ( education), kegiatan untuk mendukung hidup yang sehat ( promote healthy life), serta lingkungan dan kemasyarakatan ( environment & community) dengan tetap memiliki kepekaan terhadap situasi yang terjadi di Tanah Air, seperti jika terjadi bencana alam.
Di bidang pendidikan, BII menyadari tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk meraih cita-citanya. Itulah mengapa bank ini fokus di bidang pendidikan guna membantu mereka yang kurang mampu dalam mencapai masa depan yang lebih cerah.
Program pendidikan yang dimaksud, di antaranya beasiswa untuk siswa dan mahasiswa berprestasi dan kurang mampu. Selain itu, juga ada program pengembangan kompetensi perilaku (softskill).
BII juga, lanjut Esti, aktif mengunjungi sekolah ( school visit). ”Dalam pelaksanaan program ini akan dilakukan serangkaian kegiatan, seperti pengajaran pengetahuan umum, ilmu perbankan dasar, dan komputer,” paparnya.
Program CSR lainnya, adalah mendukung pola hidup sehat melalui kegiatan olahraga, seperti pembentukan spirit dan kultur untuk menjadi juara dan mewujudkan gaya hidup sehat, serta peduli terhadap peningkatan gizi 5.000 anak di 20 kota di Indonesia yang bekerja sama dengan World Food Programme (WFP). Peduli lingkungan, seperti penanaman pohon juga menjadi salah satu poin penting program CSR bank ini.

diposting oleh : Niken Octa Sylviana
NPM             : 14210980
Kelas             : 4EA11

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS